Bagi setiap muslim, bisa menginjakkan kaki di Masjid Nabawi adalah impian besar. Dari sekian banyak sudut yang istimewa di masjid ini, ada satu tempat yang selalu menjadi dambaan hati: Raudhah.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)Raudhah berada di antara rumah Rasulullah ﷺ (yang kini menjadi makam beliau) dan mimbar masjid.
Area ini ditandai dengan karpet hijau, berbeda dari area lain yang menggunakan karpet merah. Bagi para jamaah, bisa shalat, berdoa, atau sekadar duduk menenangkan hati di Raudhah adalah pengalaman yang luar biasa dan penuh makna.
Namun, karena jumlah jamaah umroh maupun haji semakin banyak setiap tahunnya, memasuki Raudhah tentu tidak semudah yang dibayangkan. Ada jadwal khusus, ada kerumunan yang harus dihadapi, dan ada adab yang mesti dijaga. Supaya pengalaman di Raudhah menjadi lebih tenang, khusyuk, dan penuh berkah, berikut beberapa tips yang bisa kamu perhatikan.
8 Tips Selama di Raudhah
1. Persiapkan Niat dengan Tulus
Langkah pertama sebelum memasuki Raudhah adalah meluruskan niat. Jangan sampai keinginan kita hanya sekadar ingin berfoto, ingin pamer ke orang lain, atau ingin mendapat pengakuan. Ingatlah bahwa Raudhah adalah tempat di mana doa-doa naik ke langit, dan tempat yang Rasulullah ﷺ sebut sebagai bagian dari taman surga. Niat yang tulus akan membuat hati lebih tenang. Saat kita berdesakan dengan jamaah lain, niat yang lurus akan menjaga kita dari rasa kesal atau emosi.
2. Pahami Jadwal Kunjungan
Pihak Masjid Nabawi sudah mengatur waktu kunjungan ke Raudhah. Jamaah laki-laki biasanya memiliki akses di waktu-waktu tertentu setelah shalat fardhu, sementara jamaah perempuan memiliki jadwal khusus yang terpisah, biasanya pagi atau malam hari.Sebaiknya tanyakan kepada mutawwif (pembimbing) atau petugas travel mengenai jadwal terbaru. Datanglah lebih awal agar bisa masuk dengan lebih tenang. Jika datang terlambat, biasanya antrean semakin panjang dan kerumunan semakin padat.
3. Bersabar dengan Keramaian
Raudhah selalu penuh dengan jamaah dari berbagai negara. Perbedaan bahasa, budaya, bahkan cara beribadah kadang bisa menimbulkan gesekan kecil. Di sinilah kesabaran benar-benar diuji.Jangan sampai kita terdorong untuk memaksa diri masuk atau menyakiti orang lain demi bisa shalat di titik tertentu. Ingatlah, Allah menilai keikhlasan hati, bukan seberapa lama kita bisa berdiri di Raudhah. Bahkan jika hanya sebentar berada di sana, nilai ibadahnya tetap sangat besar jika dilakukan dengan sabar.
4. Gunakan Waktu dengan Baik
Begitu sampai di Raudhah, usahakan langsung menunaikan shalat sunnah dua rakaat. Setelah itu, jangan sia-siakan waktu dengan hal lain. Panjatkan doa sebanyak mungkin, karena tempat ini diyakini sebagai tempat yang penuh keberkahan.Mintalah ampunan, mintalah rezeki yang halal, mintalah kesehatan, mintalah keberkahan untuk keluarga, dan jangan lupa doakan umat Islam secara umum. Saat berada di Raudhah, sering kali hati terasa ringan dan air mata mengalir tanpa bisa ditahan. Biarkan itu menjadi tanda kelembutan hati di hadapan Allah.
5. Jaga Adab dan Ketertiban
Raudhah adalah tempat yang suci dan sangat dihormati. Karena itu, penting sekali untuk menjaga adab. Jangan berbicara keras, jangan berdebat dengan jamaah lain, dan jangan memotret berlebihan. Jika ingin berfoto, lakukan dengan singkat dan tidak mengganggu jamaah lain yang sedang beribadah.Yang lebih utama adalah menghidupkan suasana khusyuk. Ingatlah, kita berada di hadapan makam Rasulullah ﷺ. Sudah sepantasnya kita menundukkan hati dan menunjukkan akhlak terbaik.
6. Ikuti Arahan Petugas
Petugas Masjid Nabawi memiliki tugas berat untuk mengatur ribuan jamaah yang ingin masuk ke Raudhah setiap harinya. Terkadang mereka mengarahkan jamaah untuk duduk terlebih dahulu sebelum diberi giliran masuk. Ikutilah arahan ini dengan lapang dada.Banyak jamaah yang merasa tidak sabar, tapi percayalah, mengikuti aturan akan membuat suasana lebih tertib. Dengan begitu, semua jamaah memiliki kesempatan yang sama untuk beribadah.
7. Syukuri Setiap Momen
Tidak semua jamaah bisa berlama-lama di Raudhah. Ada yang hanya sempat shalat dua rakaat, ada yang sempat berdoa sebentar, bahkan ada yang hanya sempat masuk tanpa bisa duduk lama. Jangan kecewa.Justru syukurilah kesempatan yang sudah Allah berikan. Bayangkan, dari miliaran umat Islam di dunia, kamu terpilih untuk bisa hadir di taman surga yang dijanjikan Rasulullah ﷺ. Rasa syukur itu akan membuat pengalamanmu semakin bermakna.
8. Perbanyak Dzikir Setelah Keluar
Setelah keluar dari Raudhah, lanjutkan dzikir dan doa di area lain Masjid Nabawi. Jangan merasa ibadahmu selesai hanya karena sudah keluar. Masjid Nabawi sendiri penuh berkah, dan setiap rakaat shalat di dalamnya lebih utama daripada seribu rakaat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.
Kesimpulan
Mengunjungi Raudhah bukan sekadar pengalaman spiritual biasa. Itu adalah perjalanan hati, tempat di mana doa terasa begitu dekat dengan langit, dan tempat di mana kita bisa merasakan kedekatan dengan Rasulullah ﷺ.Semoga dengan menjaga adab, meluruskan niat, dan memanfaatkan setiap detik dengan penuh syukur, pengalamanmu di Raudhah benar-benar menjadi momen yang tak terlupakan. Dan semoga setiap doa yang kau panjatkan di taman surga ini dikabulkan Allah dengan cara yang terbaik.
