Umroh dapat dilakukan meskipun seseorang masih memiliki hutang, tetapi ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan. Pertama, dalam Islam, prioritas utama adalah memenuhi kewajiban keuangan. Jika hutang tersebut membebani kehidupan sehari-hari dan dapat menyebabkan masalah, sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini penting agar tidak ada beban pikiran yang mengganggu konsentrasi selama beribadah.
Kedua, niat dalam beribadah sangat penting. Melakukan umroh seharusnya didasari niat yang ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jika niat Anda tulus, umroh tetap sah, meskipun masih memiliki hutang. Namun, pastikan bahwa perjalanan umroh tidak mengganggu kewajiban finansial yang ada.
Ketiga, kondisi mental dan kesehatan juga harus diperhatikan. Beban pikiran yang diakibatkan oleh hutang bisa memengaruhi pengalaman spiritual selama umroh. Oleh karena itu, penting untuk menilai apakah Anda bisa menjalani ibadah dengan baik tanpa terganggu oleh masalah keuangan.
Keempat, mencari dukungan dari keluarga atau teman dalam mengelola hutang dapat membantu. Dengan adanya dukungan, Anda bisa lebih fokus pada ibadah tanpa terganggu oleh beban hutang. Memiliki rencana untuk melunasi hutang setelah umroh juga dapat memberikan ketenangan pikiran.
Terakhir, selalu ingat untuk berdoa dan berserah diri kepada Allah. Memohon kemudahan dalam menyelesaikan hutang setelah menjalani umroh adalah hal yang baik. Dengan kombinasi niat yang ikhlas, perencanaan yang matang, dan dukungan yang tepat, umroh tetap dapat dilaksanakan meskipun masih memiliki hutang.
