
Dalam pelaksanaan umroh, ada sejumlah aturan dan adab yang harus dipatuhi untuk memastikan bahwa ibadah tersebut diterima dan dilakukan dengan benar. Salah satu pertanyaan umum yang sering diajukan adalah mengenai penggunaan perhiasan selama ibadah umroh. Mengingat pentingnya memahami tata cara ibadah dengan benar, sangat relevan untuk membahas apakah penggunaan perhiasan diperbolehkan selama umroh.
Secara umum, umroh mengharuskan jemaah untuk mengenakan pakaian ihram yang sederhana dan tidak berwarna-warni. Bagi pria, pakaian ihram terdiri dari dua helai kain putih yang tidak dijahit, sedangkan bagi wanita, pakaian ihram adalah busana yang menutup aurat dengan baik, biasanya berupa gaun atau jilbab yang longgar. Dalam konteks ini, penggunaan perhiasan oleh wanita dalam keadaan ihram adalah hal yang sering dipertanyakan.
Dalam praktik ibadah umroh, ada aturan khusus terkait dengan pakaian dan aksesori yang boleh dikenakan. Pada prinsipnya, penggunaan perhiasan selama berada dalam kondisi ihram tidak dilarang secara eksplisit, namun harus memperhatikan beberapa aspek. Menurut beberapa ulama, penggunaan perhiasan yang berlebihan atau mencolok bisa dianggap tidak sesuai dengan tujuan ihram, yaitu kesederhanaan dan penghindaran dari segala bentuk kesombongan. Oleh karena itu, meskipun tidak dilarang, sebaiknya perhiasan yang dikenakan tetap dalam batasan yang wajar dan tidak berlebihan.
Lebih jauh, penggunaan perhiasan dalam konteks ibadah umroh sebaiknya disesuaikan dengan adab dan etika beribadah. Misalnya, jika perhiasan tersebut terlalu mencolok dan menonjol, dapat mengalihkan fokus dari kekhusyukan ibadah. Hal ini bertentangan dengan prinsip dasar ihram yang mengajarkan kesederhanaan dan kerendahan hati. Untuk itu, disarankan agar jemaah umroh, khususnya wanita, menggunakan perhiasan dengan bijaksana dan menghindari yang berlebihan agar tidak merusak kekhusyukan ibadah.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan. Dalam pelaksanaan umroh, jemaah akan banyak bergerak dan berinteraksi dengan banyak orang. Perhiasan yang terlalu mencolok atau mahal dapat menjadi target perhatian yang tidak diinginkan atau bahkan risiko kehilangan. Oleh karena itu, memilih perhiasan yang sederhana dan tidak mudah rusak adalah pilihan yang bijak.
Secara keseluruhan, meskipun perhiasan tidak dilarang secara eksplisit selama umroh, penting untuk memperhatikan prinsip-prinsip kesederhanaan dan kekhusyukan. Menggunakan perhiasan dengan bijaksana, menjaga agar tidak mencolok, dan memastikan bahwa ia tidak mengganggu ibadah adalah hal yang sangat dianjurkan. Dengan cara ini, jemaah umroh dapat memastikan bahwa ibadah mereka dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan sesuai dengan ajaran Islam.