Umroh adalah ibadah penting dalam agama Islam yang dilaksanakan di Mekkah. Rukun Umroh adalah elemen-elemen utama yang harus dipenuhi untuk sahnya pelaksanaan ibadah ini. Ada enam rukun Umroh yang wajib dipahami dan dilaksanakan oleh setiap jamaah. Berikut penjelasan mengenai enam rukun Umroh secara detail.
Pertama, Ihram adalah rukun Umroh yang pertama. Ihram berarti mengenakan pakaian khusus dan niat untuk memulai Umroh. Bagi laki-laki, pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan, sedangkan perempuan memakai pakaian yang menutup aurat dengan warna dan model yang bebas. Ihram dilakukan di miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ibadah. Niat ihram adalah bagian yang sangat penting, karena niat adalah dasar dari semua amalan dalam Islam.
Kedua, Tawaf adalah rukun Umroh yang kedua. Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka'bah berada di sebelah kiri jamaah. Tawaf dilakukan di sekitar Ka'bah di Masjidil Haram. Pelaksanaan tawaf harus mengikuti aturan-aturan tertentu, seperti dimulai dari Hajar Aswad dan mengarah ke kanan. Tawaf ini dilakukan setelah ihram sebagai bentuk pengabdian dan penghambaan kepada Allah SWT.
Ketiga, Sa’i adalah rukun Umroh yang ketiga. Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf dan merupakan bagian yang penting dari Umroh. Bukit Safa dan Marwah terletak di luar area tawaf, dan perjalanan ini simbolik untuk mengingat perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, yang mencari air untuk putranya. Sa’i adalah bentuk penghargaan atas usaha dan ketahanan dalam menghadapi ujian.
Keempat, Tahallul adalah rukun Umroh yang keempat. Tahallul dilakukan dengan cara mencukur rambut bagi laki-laki atau memotong sebagian rambut bagi perempuan. Proses ini menandai berakhirnya pelaksanaan umroh dan merupakan simbol pembersihan diri secara spiritual. Bagi laki-laki, mencukur seluruh kepala adalah amalan sunnah, sedangkan bagi perempuan, memotong sedikit dari rambut mereka sudah cukup.
Kelima, Tahlil adalah rukun Umroh yang kelima. Tahlil adalah bacaan kalimat tauhid "Laa ilaaha illallaah" sebagai bentuk pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Meskipun tahlil ini sering kali dilakukan secara bersamaan dengan tawaf dan sa’i, ia tetap dianggap sebagai bagian penting dari proses ibadah. Melafazkan tahlil menunjukkan keimanan dan kepasrahan kepada Allah SWT dalam setiap amalan yang dilakukan.
Keenam, Mencium Hajar Aswad adalah rukun Umroh yang terakhir. Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut Ka'bah, dan mencium batu ini adalah sunnah yang dianjurkan dalam pelaksanaan tawaf. Meskipun mencium Hajar Aswad bukanlah rukun wajib dari umroh, namun melakukannya merupakan tradisi yang penuh makna dan dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada simbol suci dalam Islam.
Dengan memahami dan melaksanakan keenam rukun Umroh ini, jamaah dapat memastikan bahwa ibadah mereka sah dan diterima. Setiap rukun memiliki makna dan tujuan tersendiri dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menunjukkan ketaatan serta keimanan dalam menjalankan ibadah.
